Selasa, 30 November 2010

Manusia dan Pandangan hidup

Manusia dan Pandangan Hidup
Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pedoman, pegangan, arahan, serta menjadi suatu petunjuk hidup manusia. Pendapat atau pertimbangan tersebut merupakan hasil pemikirin manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Ada 3 macam pengklasifikasian pandangan hidup:
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2. Pandangan hidup yang berasal dari ideologi yaitu pandangan hidup yang berasal dari norma dan kebudayaan yang berada dalam Negara tersebut.
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itu is menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa anti pandangan hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasaikan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasaikan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
(A) Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
(B) Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norms yang terdapat pada negara tersebut.
(C) Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang.
Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan.
Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan datang sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Dapatkah seseorang mencapai apa yang dicita-citakan, hal itu bergantung dari tiga faktor.
- Faktor manusia
- Faktor kondisi
- Faktor tingginya cita-cita
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan nonna-norrna agama dan etika.
Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik
Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan.
Manusia merupakan mahluk sosial: manusia hidup bermasyarakat, manusia saling membutuhkan, saling menolong, saling menghargai sesama anggota masyarakat. Sebaliknya pula saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan, dan sebagainya.
Sebagai mahluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan di dalam hati yang mendesak seseorang, untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku.
Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga hal:
Pertama faktor pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan.
Faktor kedua yang menentukan tingkah laku seseorang adalah lingkungan (environ¬ment).
Faktor ketiga yang menentukan tingkah laku seseorang adalah pengalaman yang khas yang pemah diperoleh.
Sumber: http://nsatrio.blogspot.com/2010/06/manusia-dan-pandangan-hidup.html
http://irfanrahman.wordpress.com/2010/05/31/manusia-dan-pandangan-hidup/

Manusia dan Keadilan


Manusia dan Keadilan

Keadilan dan ketidakadilan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia karma dala kehidupannya manusia menghadapi keadilan/ketidakadilan setiap hari. Oleh karena itu, keadilan dan ketidakadilan menimbulkan daya kreatifitas manusia. Contohnya, apabila seseorang mendapat ketidakadilan dalam hal pekerjaan maka ia akan berusaha untuk menunjukan kebenaran agar ia mendapat keadilan dengan cara mengoptimalkan kinerja kerja ia, agar dapat terlihat mana yang benar dan mana yang salah.
Keadilan adalah pengakuan atas perbuatan yang seimbang, pengakuan secara kata dan sikap antara hak dan kewajiban. Setiap dari kita “manusia” memiliki itu “hak dan kewajiban”, dimana hak yang dituntut haruslah seimbang dengan kewajiban yang telah dilakukan sehingga terjalin harmonisasi dalam perwujudan keadilan itu sendiri.
Keadilan pada dasarnya merupakan sebuah kebutuhan mutlak bagi setiap manusia dibumi ini dan tidak akan mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan. Menurut Aristoteles, keadilan akan dapat terwujud jika hal – hal yang sama diperlakukan secara sama dan sebaliknya, hal – hal yang tidak semestinya diperlakukan tidak semestinya pula. Dimana keadilan memiliki cirri antara lain ; tidak memihak, seimbang dan melihat segalanya sesuai dengan proporsinya baik secara hak dan kewajiban dan sebanding dengan moralitas. Arti moralitas disini adalah sama antara perbuatan yang dilakukan dan ganjaran yang diterimanya. Dengan kata lain keadilan itu sendiri dapat bersifat hukum.
Keadilan itu sendiri memiliki sifat yang bersebrangan dengan dusta atau kecurangan. Dimana kecurangan sangat identik dengan perbuatan yang tidak baik dan tidak jujur. Atau dengan kata lain apa yang dikatakan tidak sama dengan apa yang dilakukan.

Manusia dan Tanggung Jawab

Manusia dan Tanggung Jawab

Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tangung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Seorang mahasiswa mempunyai kewajiban belajar. Bila belajar, maka hal itu berarti ia telah memenuhi kewajibannya. Berarti pula ia telah bertanggung jawab atas kewajibannya. Sudah tentu bagaimana kegiatan belajar si mahasiswa, itulah kadar pertanggung jawabannya. Bila pada ujian ia mendapat nilai A, B atau C itulah kadar pertanggung-jawabannya.
Bila si mahasiswa malas belajar, dan ia sadar akan hal itu. Tetapi ia tetap tidak mau belajar dengan alasan capek, segan dan lain-lain. Padahal ia menghadapi ujian.Ini berarti bahwa si mahasiswa tidak memenuhi kewajibannya, berarti pula ia tidak bertanggung jawab.
Tanggung jawab bisa dikelompokkan dalam dua hal. Pertama, tanggung jawab individu terhadap dirinya pribadi. Dia harus bertanggung jawab terhadap akal(pikiran)nya, ilmu, raga, harta, waktu, dan kehidupannya secara umum. Rasulullah bersabda: "Bani Adam tidak akan lepas dari empat pertanyaan (pada hari kiamat nanti); Tentang umur, untuk apa ia habiskan; Tentang masa muda, bagaimana ia pergunakan; Tentang harta, dari mana ia peroleh dan untuk apa ia gunakan; Tentang ilmu, untuk apa ia amalkan."
Kedua, tanggung jawab manusia kepada orang lain dan lingkungan (sosial) di mana ia hidup. Kita ketahui bersama bahwa manusia adalah makhluq yang membutuhkan orang lain dalam hidupnya untuk pengembangan dirinya. Dengan kata lain, ia mempunyai kewajiban-kewajiban moral terhadap lingkungan sosialnya. Kewajiban sangat erat kaitannya dengan eksistensi seseorang sebagai bagian dari masyarakat. Kita sadar bahwa kalau kita tidak melaksanakan tanggung jawab terhadap orang lain, tidak pantas bagi kita menuntut orang lain untuk bertanggung jawab pada kita. Kalau kita tidak berlaku adil pada orang lain, jangan harap orang lain akan berbuat adil pada kita.
Seseorang mau bertanggung jawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Timbulnya tanggung jawab itu karena manusia itu hidup berrnasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Manusia tidak boleh berbuat semaunya terhadap manusia lain dan terhadap alam lingkungannya. Manusia menciptakan keseimbangan, keserasian, keselarasan antara sesama manusia dan antara manusia dan lingkungan.
Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab, maka ada pihak lain yang memaksakan tanggung jawab itu. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain. Dan sisi si pembuat ia harus menyadari akibat perbuatannya itu, dengan demikian ia sendiri pula yang hams memulihkan ke dalam keadaan baik. Dan sisi pihak lain, apabila si pembuat tidak mau bertanggung jawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan cara individual maupun dengan cara kemasyarakatan.
Apabila dikaji, tanggung jawab itu adalah kewajiban atau beban yang dipikul atau dipenuhi sebagai akibat dari pebuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian, pengorbanan pada pihak lain.

Sumber : http://saiedbelajarngeblog.blogspot.com/2010/04/manusia-dan-tanggung-jawab.html

Manusia dan Penderitaan

Manusia dan Penderitaan

Manusia memiliki dua sisi yaitu sisi bahagia dan sisi penderitaan. Ada kalanya manusia merasakan sebuah kebhagiaan/kesenangan dan ada kalanya manusia merasakan penderitaan. Di balik penderitaan yang di rasakan oleh manusia tersimpan kenikmataan yang tiada tara.
Karena dalam ajaran agama Islam, diajarkan bahwa penderitaan adlah cobaan yang menjadikan tolak ukur seberapa dekatnya kita dengan Sang Pencipta. Tuhan tidak akan memberikan cobaan kepada umatnya melebihi kemampuan umatnya itu sendiri. Maka kita seharusnya mensyukuri apa yang telah Tuhan berikan kepada kita. Karna jika Tuhan hanya memberikan kebahagiaan kepada manusia maka hanya akan menjadikan manusia itu sendiri menjadi tidak pernah bersyukur kepada Tuhan YME yang telah memberikan nikmat dan kebahagiaan
Penderitaan itu sendiri berasal dari kata derita, kata derita berasal dari bahasa sansekerta yang artinya menanggung/menahan. Derita artinya menanggung/merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat berbentuk lahir ataupun batin.
Penderitaan termasuk realitas dunia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Akibat penderitaan bermacam-macam. Ada yang mendapatkan hikmah besar dari suatu penderitaan, ada juga yang menyebabkan kegelapan dan kesengsaraan dalam hidupnya.

Sumber : http://exalute.wordpress.com/2009/03/29/manusia-dan-penderitaan/
http://arisudaryatno.blogspot.com/2010/04/manusia-dan-penderitaan.html

Manusia dan Keindahaan


Manusia dan Keindahan

          Keindahan berasal dari kata indah yang artinya adalah bagus, cantik, elok, molek, dan permai. Keindahan bersifat universal tidak terikat dengan perseorangan, waktu, tempat, selera, dan mode. Dan manusia itu tidak dapat lepas dari keindahan, karena apabila manusia itu sendiri rapi dan selaras (contoh: selaras pakaian apa yang kita pakai, warna yang selaras akan tercipta keindahan bila di pandang). Coba kalau kita pakai pakaian yang acak-acakan, warna tidak selaras, memakai pakaian yang tidak pas dengan ukuran tubuh, apakah akan tercipta keindahan??
          Jawabannya pasti tidak, maka kita harus menyelaraskan apa yang kita pakai, merapihkan apa yang kita pakai, dsb. Karena apabila tercipta keindahan maka akan tercipta pula kenyamanan dalam hidup dan rasa senang dalam hati kita.
Keindahan meliputi:
-         Keindahan seni
-         Keindahan alam
-         Keindahan moral
-         Keindahan intelektual
-         Dll
Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hukum yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagi sesuatu yang selain baik juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah dan kebajikan yang indah. Orang Yunani dulu berbicara pula mengenai buah pikiran yang indah dan adat kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal pengertian keindahan dalam arti estetis yang disebutnya 'symmetria' untuk keindahan berdasarkan penglihatan ( misalnya pada karya pahat dan arsitektur) dan harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran (musik).
Keindahan dalam arti estetis murni menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya. Sedang keindahan dalarn arti terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang diserapnya dengan penglihatan, yakni berupa keindahan dari bentuk dan warna.
          Dari pembagian dan pembedaan terhadap keindahan diatas, masih belum jelas apakah sesungguhnya keindahan itu. lni memang merupakan suatu persoalan filsafati yang jawabannya beraneka ragam. Salah satu jawaban mencari ciri-ciri umum yang ada pada semua benda yang dianggap indah dan kemudian menyamakan ciri-ciri atau kwalita hakiki itu dengan pengertian keindahan. Jadi keindahan pada dasamya adalah sejumlah kwalita pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kwalita yang paling sering.disebut adalah kesatuan (unity), keselarasan (harmony). kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance) dan perlawanan (contrast).

Jumat, 29 Oktober 2010

Manusia dan Cinta Kasih


Manusia dan Cinta Kasih

 

Pengertian Cinta dan Kasih Sayang

Cinta adalah satu perkataan yang mengandungi makna perasaan yang rumit. Bisa di alami semua makhluk. Penggunaan perkataan cinta juga dipengaruhi perkembangan semasa. Perkataan sentiasa berubah arti menurut tanggapan, pemahaman dan penggunaan di dalam keadaan, kedudukan dan generasi masyarakat yang berbeda. Sifat cinta dalam pengertian abad ke 21 mungkin berbeda daripada abad-abad yang lalu. Menurut Frich Fromm cinta diibaratkan sebagai suatu seni, yang sebagaimana bentuk seni yang lainnya sangat memerlukan pengetahuan dan latihan untuk biasa menggapainya. Djoko widagdho, IBD,1988.hal 38-40
Ungkapan cinta mungkin digunakan untuk meluapkan perasaan seperti berikut:
  1. Perasaan terhadap keluarga
  2. Perasaan terhadap teman-teman, atau philia
  3. Perasaan yang romantis atau juga disebut asmara
  4. Perasaan yang hanya merupakan kemahuan, keinginan hawa nafsu atau cinta eros
  5. Perasaan sesama atau juga disebut kasih sayang atau agape
  6. Perasaan tentang atau terhadap dirinya sendiri, yang disebut narsisisme
  7. Perasaan terhadap sebuah konsep tertentu
  8. Perasaan terhadap negaranya atau patriotisme
  9. Perasaan terhadap bangsa atau nasionalisme
Pengunaan perkataan cinta dalam masyarakat Indonesia dan Malaysia lebih dipengaruhi perkataan love dalam bahasa Inggris. Love digunakan dalam semua amalan dan arti untuk eros, philia, agape dan storge. Namun demikian perkataan-perkataan yang lebih sesuai masih ditemui dalam bahasa serantau dan dijelaskan seperti berikut:
  1. Cinta yang lebih cenderung kepada romantis, asmara dan hawa nafsu, eros
  2. Sayang yang lebih cenderung kepada teman-teman dan keluarga, philia
  3. Kasih yang lebih cenderung kepada keluarga dan Tuhan, agape
  4. Semangat nusa yang lebih cenderung kepada patriotisme, nasionalisme dan narsisme, storge
Menurut Dr. Salito W. Sarwono dalam artikel yang berjudul Segitiga Cinta , bukan cinta segitiga dikatakan bahwa cinta yang ideal memiliki 3 unsur, yaitu:
  • Keterikatan, adalah perasaan untuk hanya bersama orang yang dicintai, segala prioritas hanya untuk dia.
  • Keintiman, yaitu adanya kebiasaan – kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa tidak ada jarak lagi, sehingga panggilan formal diganti dengan sekedar nama panggilan.
  • Kemesraan, yaitu rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen apabila jauh atau lama tak bertemu, ucapan – ucapan yang menyatakan sayang, saling menium, merangkul dan sebagainya.

KASIH SAYANG

Erich Fromm (1983:54) dalam bukunya Semi Mencintai mengemukakan tentang adanya macam macam cinta, yaitu:
  1. Cinta Persaudaraan, diwujudkan manusia dalam tingkah atau perbuatannya. Cinta persaudraan tidak mengenal adanya batas – batas manusia berdasarkan SARA.
  2. Cinta Keibuan, kasih sayang yang bersumber pada cinta seorang ibu terhadap anaknya.
  3. Cinta Erotis, kasih sayang yang bersumber dai cinta erotis (birahi) merupakan sesuatu yang sifatnya khusus sehingga memperdayakan cinta yang sesunguhnya. Namun, bila orang yang melakukan hubungan erotis tanpa disadari rasa cinta, di dalamnya sama sekali tidak mungkin timbul rasa kasih sayang.
  4. Cinta Diri Sendiri, yaitu bersumber dai diri sendiri. CInta diri sendiri bernilai positif jika mengandung makna bahwa seseorang dapat mengurus dirinya dalam kebutuhan jasmani dan rohani.
  5. Cinta Terhadap Allah

Mengapa manusia dan cinta kasih saling berhubungan?? Karna manusia tidak dapat hidup sendirian dan tidak mungkin manusia tidak memiliki cinta dan kasih. Sebab seseorang pasti menyayangi dan mencintai orang tua mereka, adik, kakak, saudara serta teman dan kerabat mereka.Namun cinta terhadap pasangan berbeda dengan cinta kepada orang tua maupun pada saudara. Karena cinta terhadap pasangan lebih kompleks untuk di jelaskan.

Ilmu Budaya Dasar Dan Kesusastraan


ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN

Dalam sejarah kebudayaan Indonesia peran sastra lisan maupun tulis sangat menonjol dalam memperadabkan masyarakatnya. Warisan sastra semacam itu dapat dilihat dari tersimpannya ribuan karya-karya sastra tertulis di museum-museum daerah, seperti perpustakaan nasional, perpustakaan kraton Surakarta, Yogyakarta, Mangkunegaran, Cirebon, Melayu-Riau, Bali, dan daerah-daerah suku yang lain. Pada suku Sunda, misalnya, terdapat 80 sastra lontar yang baru sekitar 10 saja yang sudah diterjemahkan, belum terhitung khasanah sastra lisan berupa pantun Sunda dan wawacannya.

Sebenarnya Indonesia mempunyai banyak warisan sastra yang menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia mencintai sastra. Namun sangat di sayangkan rakyat Indonesia saat ini tidak peduli lagi oleh warisan sastra tersebut dan kurang meminati belajar lebih dalam tentang sastra, sehingga lambat laun sastra mulai kurang di minati oleh rakyat Indonesia.
Modernitas memang tak bisa dielakkan. Mau tak mau Indonesia harus berperadaban yang sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia ini. Indonesia harus berubah dari Indonesia pra-modern menjadi bangsa modern. Tetapi apakah perubahan? Perubahan adalah sesuatu menjadi sesuatu yang lain dari sesuatu itu sendiri. Indonesia menjadi Indonesia modern dari keindonesiaannya sendiri. Aku adalah dia sebagai aku.

ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI
Puisi dipakai sebagai media sekaligus sumber belajar sesuai dengan tema-tema atau pokok bahasan yang terdapat di dalam buku Ilmu Budaya Dasar.
Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang/unsur dari kebudayaan. Maka puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
1. Figura bahasa (figurative language)
2. Kata-kata yang ambiquitas
3. Kata-kata berjiwa
4. Kata-kata yang konotatif
5. Pengulangan
Dibalik kata-katanya yang padat, ekonomis dan sukar dicerna,puisi berisi potret kehidupan manusia. Puisi menyuguhkan suasana-suasana dan peristiwa-peristiwa kehidupan menusia dan kaitan kehidupannya dengan alam dan Tuhan. Dan puisi merupakan hasil penghayatan dan pengalaman penyair terhadap kehidupan manusia, terhadap alam dan Tuhan yang diekspresikannya melalui bahasa yang artistik.
Alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah :
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual
3. Puisi dan keinsyafan sosial
Puisi-puisi umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika dan kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasih. Misalnya :
1. Rendra dengan puisinya “Episode”, yang melukiskan betapa kemesraan cinta begitu merasuk kedalam jiwa dua sejoli muda-mudi yang sedang menjalin cinta.
2. “Padamu Jua”, mengungkapkan pandangan hidup ketuhanan dan ratapan Amir Hmzah yang hancur luluh karena tali cintanya yang telah begitu mesra dengan seorang gadis Jawa direnggut dan diputuskan oleh ayahnya, yang akan menjodohkan puteranya dengan gadis pilihan ayahnya yang masih terbilang kemenakannya sendiri.
Puisi merupakan sesuatu yang hidup dalam alam metafisis, suatu impian yang berkepribadian sehingga sukar dihayati isinya.
Contoh Prosa dan Puisi
Prosa “Menembus Waktu”,yang menggambarkan :
1. Manusia dan harapan
2. Manusia dan cinta kasih
3. Manusia dan keadilan
4. Manusia dan penderitaan
5. Manusia dan tanggung jawab
6. Manusia dan pandangan hidup
7. Manusia dan kegelisahan

Sastra Lisan
Sastra lisan berkembang di daerah perdesaan dalam bentuk cerita tutur. Fungsi jenis sastra ini adalah sebagai afirmasi sistem kepercayaan setiap suku di Indonesia. Kita menyebutnya sebagai mitos. Setiap sistem kepercayaan mana pun memiliki mitos-mitosnya sendiri. Inilah semacam “kita suci” mereka. Mitos-mitos asal-usul dunia (suku) dan manusia (suku) di berbagai daerah di Indonesia belum pernah kita kumpulkan.

Mitos asal-usul kejadian manusia dan semesta ini mengandung cara berpikir mendasar tentang keberadabaan, yakni sedikit banyak filosofis. Dan ternyata untuk setiap suku dapat berbeda-beda. Mitos Toar dan Lumimuut di Minahasa, Mitos Te’se di Riung, Manikmaya di Jawa, Sulanjana di Sunda, Tambo Minangkabau di Minang, Femuripits di Asmat, menunjukkan perbedaan filosofis tersebut. Lu,o,iit dan Te’se, misalnya, manusia pertama yang muncul di dunia ini adalah perempuan yang keluar dari keringat batu atau belahan batu, yang hamil dengan persetubuhan dengam alam, Lumimuut membongkok ke arah mata angin, Te’se serbuk bunga masuk ke kelaminnya waktu tidur. Keduanya melahirkan anak lelaki, yang kemudian akan mengawini ibunya itu, dan berkembang biaklah manusia (suku). Femuripits agak lain. Dia lelaki yang muncul begitu saja dari sebuah gunung di hulu sungai. Ia berlayar ke arah hilir dan disana membuat patung kayu sepasang, lalu ia menari mengelilinginya, dan patung-patung kayu itu menjadi manusia Asmat yang pertama. Di masyarakat Jawa dan Sunda agak mirip, yakni keberadabaan ini muncul dari kekosongan mutlak yang disebut auwung awang uwung.

Mitologi-mitologi ini (sastra) dijadikan pegangan utama dalam membentuk peradaban. Mitos-mitos ini semacam “kitab suci” suku yang membentuk nilai-nilai etik. Dan ternyata nilai etik yang satu berbeda bahkan bertentangan dengan yang lain. Di satu fihak perempuan menduduki tempat terhormat (lelaki di bawah perempuan), di fihak lain sebaliknya. Di satu fihak korban manusia penting bagi kesuburan tanaman (mitos Te’se di Riung), di fihak lain perkawinan merupakan syarat penting kesuburan tanaman (Jawa, Sunda). Terdapat dua motif utama keselamatan manusia, yakni perang (kematian) dan perkawinan (memihak kehidupan).
Sumber: http://tree-network.blogspot.com/2010/03/ilmu-budaya-dasar-dalam-kesusastraan.html

Manusia Dan Kebudayaan

Manusia dan Kebudayaan

Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologisrohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk hidup yang paling sempurna, melebihi ciptaan Tuhan yang lain. Manusia terdiri dari jiwa dan raga yang dilengkapi dengan akal pikiran serta hawa nafsu. Tuhan menanamkan akal dan pikiran kepada manusia agar dapat digunakan untuk kebaikan mereka masing – masing dan untuk orang di sekitar mereka. Manusia diberikan hawa nafsu agar mampu tetap hidup di bumi ini.
Pengertian kebudayaan
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
            Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
 Unsur-unsur
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:

Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
1. alat-alat teknologi
2. sistem ekonomi
3. keluarga
4. kekuasaan politik

Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
1. sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
2. organisasi ekonomi
3. alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
4. organisasi kekuatan (politik)
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Antara manusia dan kebudayaan terjalin hubungan yang sangat erat, sebagaimana yang diungkapkan oleh Dick Hartoko bahwa manusia menjadi manusia merupakan kebudayaan.Hampir semua tindakan manusia itu merupakan kebudayaan. Hanya tindakan yang sifatnya naluriah saja yang bukan merupakan kebudayaan, tetapi tindakan demikian prosentasenya sangat kecil. Tindakan yang berupa kebudayaan tersebut dibiasakan dengan cara belajar. Terdapat beberapa proses belajar kebudayaan yaitu proses internalisasi, sosialisasi dan enkulturasi.
Ahli filsafat YahudiProtagoras telah membuat pernyataan terkenal bahwa “Manusia adalah ukuran dari segalanya; apa yang benar, benarlah itu; apa yang tidak, tidaklah itu”Aristotlemendeskripsikan manusia sebagai “hewan komunal” (ζωον πολιτικον), yaitu menekankan pembangunan masyarakat sebagai pusat pembawaan alam manusia, dan “hewan dengan sapien” (ζωον λογον εχων, dasar rasionil hewan), istilah yang juga menginspirasikan taksonomi spesies, Homo sapiens.
Pandangan dunia dominan pada abad pertengahan Eropa berupa keberadaan manusia yang diciri-cirikan oleh dosa, dan tujuan hidupnya adalah untuk mempersiapkan diri terhadap pengadilan akhir setelah kematianPencerahan / pewahyuan digerakkan oleh keyakinan baru, bahwa, dalam perkataan Immanuel Kant“Manusia dibedakan di atas semua hewan dengan kesadaran-dirinya, yang mana ia adalah ‘hewan rasionil’”. Pada awal abad ke-20Sigmund Freud melancarkan serangan serius kepada positivisme mendalilkan bahwa kelakuan manusia mengarah kepada suatu bagian besar yang dikendalikan oleh pikiran bawah sadar.
Dari titik pandang ilmiah, Homo sapiens memang berada di antara spesies yang paling tersama-ratakan di Bumi, dan hanya ada sejumlah kecil spesies tunggal yang menduduki lingkungan beraneka-ragam sebanyak manusia. Rupa-rupa usaha telah dibuat untuk mengidentifikasikan sebuah ciri-ciri kelakuan tunggal yang membedakan manusia dari semua hewan lain, misal: Kemampuan untuk membuat dan mempergunakan perkakas, kemampuan untuk mengubah lingkungan, bahasa dan perkembangan struktur sosial majemuk. Beberapa ahli antropologi berpikiran bahwa ciri-ciri yang siap diamati ini (pembuatan-perkakas dan bahasa) didasarkan pada kurang mudahnya mengamati proses mental yang kemungkinan unik di antara manusia: kemampuan berpikir secara simbolik, dalam hal abstrak atau secara logika. Adalah susah, namun, untuk tiba pada suatu kelompok atribut yang termasuk semua manusia, dan hanya manusia, dan harapan untuk menemukan ciri-ciri unik manusia yang adalah masalah dari renungan-diri manusia lebih daripada suatu masalah zoologi.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia#Kebudayaan_dan_peradaban
http://skyrider27.blogspot.com/2010/03/manusia-dan-kebudayaan.html

Jumat, 08 Oktober 2010

SPEAKER

SPEAKER
   Speaker adalah suatu alat/tranducer yang mengubah sinyal elektrik menjadi mekanik(pergerakan driver), dan menjadi energi akustik. Speaker merupakan perangkat eksternal yang digunakan untuk mendengarkan output suara yang dihasilkan oleh sebuah komputer atau perangkat multimedia. Pada awalnya, speaker komputer memiliki keterbatasan kualitas suara tetapi pada perkembangannya kualitas speaker komputer memiliki keterbatasan kualitas suara, tetapi pada perkembangannya kualitas speaker komputer terus mengalami peningkatan. Dengan berjalannya waktu, pada era 90an mulai ada soundcard yang dikeluarkan oleh creative dengan soundblasternya membuat dunia multimedia semakin marak. Perkembangannya saat ini semakin canggih, dimana soundcard yang dilengkapi dengan sub-woofer menjadikan kualitas suara sangat bagus dan menarik.
    Speaker komputer, yang speaker eksternal ke komputer, yang menonaktifkan kesetian yang lebih rendah built-in speaker. Mereka sering memiliki amplifier daya rendah internal. Sambungan audio standar adalah (1/8 inci) 3.175mm stereo jack plug sering diberi warna hijau kapur (mengikuti 99 PC standar) untuk komputer kartu suara. Sebuah plug dan soket untuk kabel 2 (sinyal dan ground) kabel koaksial yang banyak di gunakan untuk menghubungkan analog audio dan video komponen. Juga disebut sebagai "phono konektor," baris soket RCA yang ditemui di belakang amplifier stereo dan A/V banyak produk. Cabang adalah 1/8 "tebal oleh 5/16" panjang. Sebuah beberapa menggunakan sebuah konektor RCA untuk input. Ada juga USB peaker yang bertenaga dari 5 volt di 500 milliamps di sediakan oleh port USB, memungkinkan sekitar 2,5watt output.
   Speaker komputer ini biasanya dikemas dengan sistem komputer kecil, plastik, dan memiliki kualitas suara yang biasa-biasa saja. Beberapa speaker komputer memiliki fitur  pemerataan seperti bass dan kontrol treable.
   Ampliter internal yang membutuhkan sumber daya eksternal, biasanya sebuah AC adapter. Speaker komputer yang lebih canggih dapat memiliki sebuah unit "subwoofer" untuk meningkatkan output bass, dan unit-unit ini biasanya termasuk power amplifier yang baik untuk speaker bass, dan speaker "satelit" yang kecil.
   Dalam setiap sistem penghasil suara, penentuan suara kualitas baik tergantung dari speaker. Rekaman yang terbaik dikodekan dalam alat penyimpanan yang berkualitas tinggi, dan dimainkandengan deck dan pengeras suara kelas ata, tetap saja hasil suaranya akan jelek bila dikaitkan dengan pengeras suara berkualitas rendah.
   Sistem pada speaker adalah suatu komponen yang membawa sinyal, menyimpannya dalam CDs, tapes dan DVDs, lalu mengembalikan lagi ke dalam bentuk ke dalam bentuk suara aktual yang dapat kita dengar.Dalam artikel ini, akan dijelaskan bagaimana sebuah speaker melakukan proses tersebut.Selain itu akan di bahas mengapa speaker di rancang berbeda-beda, dan bagaimana perbedaan tersebut menimbulkan efek yang berbeda pula tehadap kualitasnya. Speaker adalah sebuah teknologi menajubkan yang memberikan dampak yang sangat besar terhadap budaya kita.Namun disamping itu speaker hanyalah adalah alat yang sangat sederhana.
   Beberapa menampilkan komputer memiliki dasar yang agag built-in. Laptop datang dengan speaker yang terintergrasi. Sayangnya dibatasi ruang yang tersedia di laptop, berarti speaker ini biasanya menghasilkan suara berkualitas rendah. Bagi beberapa pengguna, memimpin menghubungkan output suara komputer ke dalam sistem stereo yang praktis. Ini biasanya memberikan hasil yang lebih baik daripada speaker komputer murah kecil. Speaker komputer juga dapat berfungsi sebagai penguat ekonomi untuk MP3player digunakan untuk tidak menggunakan heandphone meskipun beberapa model speaker komputer memiliki jack heandphone mereka sendiri.

Kamis, 07 Oktober 2010

ILMU BUDAYA DASAR


Ilmu Budaya Dasar

# Pengertian Budaya Dasar
    Ilmu budaya dasar adalah suatu ilmu yang mempelajari dasar-dasar kebudayaan. Ilmu budaya dasar di kembangkan pertama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah "basic humanitiesm" yang berasal dari istilah bahasa inggris "the humanities", yang berasal dari bahasa latin humnus yang artinya manusia,berbudaya dan halus.Dengan mempelajari the humanities diharapkan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.
   Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya.Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggung jawabnya yang lain sebai manusia itu  sendiri.
   Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai makhluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.
   Prof. Dr.Harsya Bachtiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dalam 3 kelompok besar, yaitu:
1. Natural science
    Ilmu-ilmu alamiah yang bertujuan untuk mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat pada alam semesta. Astronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran, mekanika adalah yang termasuk kelompok ilmu-ilmu alamiah.
2. Sosial science
    Ilmu sosial yang bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia.Ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi, psikologi, antropologi sosial, sosialogi hukum dsb.
3. Pengetahuan budaya (the humanities)
    Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi.

# Tujuan Budaya Dasar
   a. Mengenal lebih dalam dirinya sendiri maupun orang lain yang mengenal luarnya saja.
   b. Mengenal prilaku diri sendiri maupun orang lain.
   c. Sebagai bekal penting dalam pergaulan hidup
   d. Perlu bersikap luwes setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia serta mau tahu prilaku manusia.
   e. Tanggap terhadap hasil budaya secara lebih mendalam sehingga lebih peka terhadap masalah-masalah pemikiran perasaan serta prilaku manusia dan ketentuan yang diciptakan.
   f. Memiliki penglihatan yang jelas pemikiran serta mendasar serta mampu menghargai budaya yang di sekitarnya dan ikut mengembangkan budaya bangsa serta melestarikan budaya nenek moyang leluhur kita yang luhur nilainya.
   g. Tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerah dan kekotaan.

  Ilmu budaya dasar memiliki ruang lingkup antara lain :
  - Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuaan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin), di dalam pengetahuan buday, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
   - Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.

 # Faktor-faktor penghambat proses perubahan kebudayaan:
1. Faktor dari dalam masyarakat
   - Bertambah dan berkurangnya penduduk
   - Penemuan-penemuan baru
   - Pertentangan-pertentangan di dalam masyarakat 
   - Terjadinya pemberontakan di dalam tubuh masyarakat itu sendiri
2. Faktor dari luar masyarakat 
   - Berasal dari lingkungan dan fisik yang ada di sekitar manusia 
   - Peperangan dengan negara lain 
   - Pengaruh kebudayaan masyarakat lain

  # Hakekat kebudayaan 
   1. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari prilaku dari prilaku manusia
   2. Kebudayaan itu ada sebelumnya generasi lahir dan kebudayaan itu tidak dapat hilang setelah generasi tidak ada
   3.Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya
   4. Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang memberikan kewajiban-kewajiban

sumber : www.membuatblog.web.id/2002/02/ilmu-budaya-dasar.html