Selasa, 03 Mei 2011

Tugas MTK & IAD : Televisi


TELEVISI

Televisi, kata itu mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita. Kata televisi berasal dari kata tele dan vision; yang mempunyai arti masing-masing jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia 'televisi' secara tidak formal disebut dengan TV, tivi, teve atau tipi.

Dalam penemuan televisi, terdapat banyak pihak, penemu maupun inovator yang terlibat, baik perorangan maupun perusahaan. Televisi adalah karya massal yang dikembangkan dari tahun ke tahun. Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, yaitu hukum Gelombang Elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik.
Jaman dulu tidak banyak orang yang memiliki televisi, sangat beda jauh bila dibandingkan dengan saat ini. Menjamurnya televisi saat ini di dukung oleh harga televisi yang relative murah dan mudah di jangkau. Serta stasiun-stasiun televisi yang sudah semakin banyak dibandingkan dengan jaman dulu yang hanya menyiarkan stasiun TVRI saja yang tidak menayangkan jam malam. Bahkan saat ini telah berkembang televisi berbayar atau yang sering disebut tivi kabel.
 Dan saya akan membahas keuntungan dan kekurangan akibat televisi, yaitu :
Kelebihan :
-         Masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan informasi dengan menonton tivi.
-         Bersifat menghibur.
-         Mengisi waktu luang.
-         Kecepatan dan keakuratannya dalam menyajikan berita, melebihi media .massa lainnya seperti surat kabar dan radio.
-         Menambah wawasan.
Kekurangan:
-         Membuat kita kecanduan menonton tivi.
-         Dampak negatif yang ditimbulkan kotak sihir ini jauh lebih besar ketimbang keuntungan yang diberikan
-         Hobi menonton televisi juga memiliki dampak yang kurang baik bagi kesehatan badan
-         Tayangan keimanan semu
-         Secara sporadis, televisi ini merusak mental sekaligus pola pikir anak-anak tanpa pandang bulu.
-         Membuat kita terpengaruh dengan rekayasa yang dihadirkan pada televisi contohnya sinetron terutama anak-anak yang dibawah umur.