Definisi AI (Artificial Intelligence)
Apakah Artificial Intelligence (AI) atau
Intelegensi Buatan atau kepintaran buatan itu? AI dapat didefinisikan sebagai
suatu mesin atau alat pintar (biasanya adalah suatu komputer) yang dapat melakukan
suatu tugas jika tugas tersebut dilakukan oleh manusia akan dibutuhkan suatu kepintaran
untuk melakukannya.
Sejarah Kecerdasan Buatan
Kalkulator adalah bentuk tertua computer, yang dasarnya adalah alat
hitung. Bentuk awalnya adalah ‘abacus’,
yang digunakan di China pada abad ke-6 sebelum masehi. Orang Mesir menemukan
mesin hitung yang menggunakan kelereng beberapa saat sesbelum Heredotus
(sekitar 450 tahun sebelum masehi) menyadari kegunaannya. Orang Yunani memiliki
alat yang sama, sementara Roma para penulis mencatat 3 jenis mesin hitung. Kebanyakan
dari alat ini untuk merekap sebuah transaksi melalui penambahan maupun pembagian.
Perkalian ditampilkan lewat pengulangan bagian penambahan. Sekitar tahun 1633
seorang astronom Jerman yang tidak terlalu dikenal, Wilhelm Schickard
(1592-1635), menemukan kalkulator digital otomatis yang diabadikan lewat
perangko tahun 1973. Penemuan mesin hitung seringkali dihubungkan dengan filsuf
asal Perancis Blasé Pascal (1623-1662) yaitu si penemu kalkulus. Mesin buatan
Pascal hanya mampu menambah dan mengurangi, namun telah mengundang banyak
perhatian. Sekitar tahun 1670an, Gottfried Leibniz mengenalkan mesin yang bisa
mengalikan dan membagi. Kemudian computer ditemukan ketika Charles Babbage yang
eksentrik dan sering disebut ilmuwan computer pertama di dunia (1792-1871)
dengan ditemani Lady Ada Lovelace menemukan mesin yang berbeda yang memiliki
operasi terprogram berisi cabang-cabang terkondisi.
Pada
tahun 1950-an para ilmuan dan peneliti mulai memikirkan bagaimana caranya agar
mesin dapat melakukan pekerjaannya seperti yang bisa dikerjakan oleh manusia. Alan
Turing, seorang matematikawan dari Inggris pertama kali mengusulkan adanya tes
untuk melihat bisa tidaknya sebuah mesin dikatakan cerdas. Hasil tes tersebut
kemudian dikenal dengan Turing Test, dimana si mesin tersebut menyamar
seolah-olah sebagai seseorang di dalam suatu permainan yang mampu memberikan
respon terhadap serangkaian pertanyaan yang diajukan. Turing beranggapan bahwa,
jika mesin dapat membuat seseorang percaya bahwa dirinya mampu berkomunikasi dengan orang lain, maka dapat
dikatakan bahwa mesin tersebut cerdas (seperti layaknya manusia).
Kecerdasan
Buatan atau “Artificial Intelligence” itu sendiri dimunculkan oleh seorang
profesor dari Massachusetts Institute of Technology yang bernama John McCarthy
pada tahun 1956 pada Dartmouth Conference yang dihadiri oleh para peneliti AI.
Pada koferensi tersebut juga didefinisikan tujuan utama dari kecerdasan buatan,
yaitu: mengetahui dan memodelkan proses-proses berfikir manusia dan mendesain
mesin agar dapat menirukan kelakuan manusia tersebut.
Eliza, Parry dan NETtalk
Antusiasme para pemain awal AI langsung
menanggapi tantangan yang muncul dari Tes Turing dan kemudian menuliskan
program yang dirancang untuk menanggapi permintaan baha yang tidak bisa
dipisahkan dari respon manusia .
a. Eliza
Merupakan salah satu program pertama yang mampu
berkomunikasi, Eliza diprogram oleh Joseph Weizenbaum (1966). Program ini mampu
melakukan terapi terhadap pasien dengan memberikan beberapa pertanyaan. Beberapa revisi atas Eliza telah dibuat dari konsep aslinya. Pada satu
program yang spesifik, bernama Doctor, Eliza mengambil peran seperti seorang
psikiater.
b. Parry
Percakapan seperti apakah yang mungkin
dihasilkan jika perannya dibalik, yaitu jika seorang psikiater berbicara pada
pasien simulasi computer. Colby, Hilf, Weber, dan Kreamer (1972) mensimulasikan
seorang pasien dan menyebut program ini Parry, karena ia mensimulasikan seorang
pasien paranoid. Mereka memilih seorang paranoid sebagai subjek karena beberapa
teori menyebutkan bahwa proses dan sistem paranoia memang ada, perbedaan respon
psikotis dan respon normalnya cukup hebat, dan mereka bisa menggunakan
penilaian dari seorang ahli untuk mengecek keakuratan dari kemampuan pemisahaan
antara respon simulasi komputer dan respon manusia.
c. NETtalk
Program ini jenisnya cukup berbeda, berdasarkan
pada jarring-jaring neuron sehingga dinamakan NETtalk. Program ini dikembangkan
oleh Sejnowski di sekolah medis Harvard dan Rosenberg di Universitas Princeton.
Dalam program ini NETtalk membaca tulisan dan mengucapkannya keras-keras. Model
simulasi jaringan neuron terdiri atas beberapa ratus unit (“neuron”) dan ribuan
koneksi. NETtalk ‘membaca keras-keras’ dengan mengkonversi tulisan menjadi
fonem-fonem, unit dasar dari suara sebuah bahasa.
Lingkup Kecerdasan Buatan pada Aplikasi
Komersial
Makin pesatnya perkembangan teknologi menyebabkan adanya
perkembangan dan perluasan lingkup yang membutuhkan kehadiran kecerdasan
buatan. Karakteristik ‘cerdas’ sudah mulai dibutuhkan di berbagai disiplin ilmu
dan teknologi. Kecerdasan buatan tidak hanya dominan di bidang ilmu komputer
(informatika), namun juga sudah merambah di berbagai disiplin ilmu yang lain.
Interseksi antara psikologi dan kecerdasan buatan melahirkan sebuah area yang
dikenal dengan nama cognition & psycolinguistics. Interseksi antara teknik
elektro dengan kecerdasan buatan melahirkan berbagai ilmu seperti: pengolahan
citra, teori kendali, pengenalan pola dan robotika.
Pada saat ini, kecerdasan buatan juga memberikan konstribusi yang cukup besar di
bidang manajemen. Adanya sistem pendukung keputusan, dan Sistem Informasi
Manajemen juga tidak terlepas dari andil kecerdasan buatan.
Adanya irisan penggunaan kecerdasan buatan di berbagai
disiplin ilmu tersebut menyebabkan cukup rumitnya untuk mengklasifikasikan
kecerdasan buatan menurut disiplin ilmu yang menggunakannya. Untuk memudahkan
hal tersebut, maka pengklasifikasian lingkup kecerdasan buatan didasarkan pada
output yang diberikan yaitu pada aplikasi komersial (meskipun sebenarnya
kecerdasan buatan itu sendiri bukan merupakan medan komersial).
Lingkup
utama dalam kecerdasan buatan adalah:
1.
Sistem Pakar (Expert System). Disini komputer digunakan sebagai sarana untuk
menyimpan pengetahuan para pakar. Dengan demikian komputer akan memiliki
keahlian untuk menyelesaikan permasalahan dengan meniru keahlian yang dimiliki
oleh pakar.
2.
Pengolahan Bahasa Alami (Natural Language Processing). Dengan
pengolahan bahasa alami ini diharapkan user dapat berkomunikasi dengan komputer
dengan menggunakan bahasa sehari-hari.
3.
Pengenalan Ucapan (Speech Recognition). Melalui pengenalan
ucapan diharapkan manusia dapat berkomunikasi dengan komputer dengan
menggunakan suara.
4.
Robotika & Sistem Sensor (Robotics & Sensory Systems).
5.
Computer Vision, mencoba untuk dapat
menginterpretasikan gambar atau obyek-obyek tampak melalui komputer.
6.
Intelligent Computer-aided Instruction.
Komputer dapat digunakan sebagai tutor yang dapat melatih dan mengajar.
7.
Game Playing.
Daftar Pustaka :
Solso, L. R., Maclin, H. O. & Maclin M. K. (2007). Psikologi Kognitif Edisi Kedelapan.
Penerbit Erlangga: Jakarta
Kusumadewi, Sri. (2003). Artificial Intelligence (Teknik dan
Aplikasinya). Penerbit Graha Ilmu: Yogjakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar